1. Dingin terapi Kompresi , juga dikenal sebagai krioterapi, melibatkan penggunaan es atau balutan dingin pada area yang terkena. Suhu dingin menyebabkan vaso-konstriksi,
yang mengurangi aliran darah ke area tersebut, membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan. Terapi dingin sering digunakan untuk mengobati cedera akut seperti keseleo, tarikan otot, dan memar,
serta kondisi kronis seperti rematik.
2. Terapi kompres panas, juga dikenal sebagai termoterapi, melibatkan penggunaan panas pada area yang terkena. Panas meningkatkan
aliran darah ke area tersebut, yang membantu mempromosikan penyembuhan dengan mengirimkan lebih banyak oksigen dan nutrisi ke jaringan. Terapi panas sering digunakan untuk mengobati kondisi kronis
seperti nyeri otot dan kaku. Baik terapi kompres dingin maupun panas dapat diterapkan menggunakan berbagai metode seperti balutan panas atau dingin, selimut pemanas atau pendingin, atau bungkus.
3. Terapi kompres dingin dan panas adalah dua teknik umum yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh. Terapi dingin, juga dikenal sebagai krioterapi,
melibatkan penggunaan suhu dingin untuk mengurangi aliran darah ke area yang terkena dampak, sehingga mengurangi peradangan dan pembengkakan. Di sisi lain, terapi panas, juga dikenal sebagai termoterapi,
melibatkan penggunaan panas untuk meningkatkan aliran darah ke area yang terkena dampak, sehingga mempromosikan penyembuhan dan relaksasi.