Dapatkan Penawaran Gratis

Perwakilan kami akan segera menghubungi Anda.
Email
Nama
Nama Perusahaan
Pesan
0/1000

Berita

 >  Berita

Berita

Bisakah Perangkat Pijat TENS+EMS Memperpendek Masa Pemulihan Atrofi Otot?

Time : 2025-04-21

Di bidang rehabilitasi pascaoperasi dan pemulihan cedera atlet, atrofi otot selalu menjadi masalah sulit yang menghantui pasien dan profesional rehabilitasi. Metode rehabilitasi tradisional sering kali memerlukan pasien untuk menjalani latihan fungsional dalam waktu lama, dan hasilnya bervariasi dari orang ke orang. Dalam beberapa tahun terakhir, munculnya TENS Perangkat pijat EMS telah membawa harapan baru untuk menyelesaikan masalah ini. Perangkat pijat ini, yang menggabungkan teknologi stimulasi saraf transkutan (TENS) dan stimulasi otot listrik (EMS), secara bertahap menjadi "ajaib rehabilitasi" bagi pasien pascaoperasi dan atlet.

tens unit(1).jpg

Teknologi TENS merangsang serat saraf di permukaan kulit dengan denyut listrik frekuensi rendah, mengubah cara sinyal rasa sakit ditransmisikan, sehingga mencapai efek penghilang rasa sakit. Teknologi ini dapat memicu pelepasan zat endogen seperti endorfin dan mengurangi kedatangan sinyal rasa sakit ke otak. Bagi pasien pascaoperasi, TENS dapat secara efektif meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh operasi, mengurangi ketidaknyamanan fisik, dan memungkinkan pasien untuk memulai latihan rehabilitasi lebih awal. Di sisi lain, teknologi EMS menggunakan denyut listrik untuk merangsang serat otot secara langsung, mensimulasikan impuls saraf alami dan mempromosikan kontraksi serta relaksasi otot. Rangsangan semacam ini membantu meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki bentuk otot, dan mempromosikan pemulihan. Penggunaan EMS selama istirahat tempat tidur pascaoperasi dapat mengurangi hilangnya otot dan mencegah terjadinya atrofi otot.


Selain pasien pascaoperasi, atlet juga memanfaatkan perangkat pemijatan TENS dan EMS selama proses pemulihan setelah cedera. Atlet pasti berisiko mengalami cedera selama latihan dan pertandingan. Atrofi otot setelah cedera adalah masalah yang umum. Metode rehabilitasi tradisional sering kali memerlukan agar atlet menghentikan latihan untuk periode istirahat dan pengobatan rehabilitasi yang lama. Ini tidak hanya memengaruhi rencana latihan atlet tetapi juga dapat menyebabkan penurunan performa kompetitif mereka. Perangkat pemijat TENS+EMS memungkinkan atlet untuk memulai pelatihan rehabilitasi lebih awal setelah cedera. Ini meredakan rasa sakit melalui TENS dan merangsang otot dengan EMS, sehingga mempromosikan pemulihan otot. Sebagai contoh, seorang atlet dengan cedera panggul dan labrum yang menggunakan TENS+ EMS massager dan menggabungkannya dengan pengobatan konservatif berhasil mencapai dua kali lipat hasil dengan setengah usaha dalam rehabilitasi. Selama periode istirahat di tempat tidur pascaoperasi, kehilangan otot juga berkurang.


Dari perspektif pasar, mesin pemijat TENS EMS secara bertahap menjadi favorit baru di antara peralatan pemijat rumahan. Dengan peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat, semakin banyak orang yang mulai memperhatikan rehabilitasi pascaoperasi dan pencegahan serta pengobatan cedera olahraga. Perangkat pemijat TENS EMS telah mendapatkan popularitas dari sejumlah besar konsumen karena kemudahannya dan efisiensinya. Beberapa model portabel dasar TENS+ Perangkat pijat EMS , dengan harga antara $30 - $100, mendukung mode TENS dasar dan cocok untuk pemulihan harian nyeri bahu dan leher. Harga model canggih multifungsi berkisar antara $140 - $500. Model ini telah menambahkan mode EMS dan dilengkapi dengan penyesuaian program cerdas, yang dapat memenuhi kebutuhan rehabilitasi pascaoperasi.


Namun, perlu dicatat bahwa perangkat pemijat TENS+EMS tidak cocok untuk semua orang. Wanita hamil, pasien dengan penyakit jantung, epilepsi, dan lainnya harus berkonsultasi dengan dokter atau profesional sebelum penggunaan. Selain itu, saat memilih perangkat pemijat TENS+EMS, konsumen juga harus memverifikasi nomor perangkat medis dan memeriksa apakah produk tersebut memiliki sertifikasi perangkat medis Kelas II. Pada saat yang sama, seseorang harus memilih mode yang sesuai berdasarkan kebutuhan pribadi. Pasien dengan cedera olahraga harus memilih mode dual TENS+EMS, sedangkan mereka yang menjalani rehabilitasi saraf memerlukan perangkat dengan fungsi umpan balik elektromiografi. Lembar elektroda juga merupakan faktor kunci. Masa pakai elektroda silikon lebih dari 200 kali, dan produk inferior cenderung menyebabkan alergi kulit.


Perangkat pemijatan TENS+EMS telah menunjukkan potensi besar dalam rehabilitasi pascaoperasi dan pemulihan atlet setelah cedera. Dengan menggabungkan teknologi TENS dan EMS, perangkat ini memberikan metode rehabilitasi yang aman dan efektif bagi pasien dan atlet, yang diharapkan dapat memperpendek periode pemulihan dari atrofi otot. Dengan perkembangan terus-menerus teknologi dan ekspansi pasar, diyakini bahwa perangkat pemijat TENS+EMS akan bermain peran lebih penting dalam bidang rehabilitasi dan melindungi kesehatan lebih banyak orang.